-->
  • Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kisruh Proyek Rekonstruksi Tembok Pemecah Ombak Making Memanas

    Minggu, 03 Juli 2022, Juli 03, 2022 WIB Last Updated 2022-07-03T08:09:39Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Media DNN - Sulsel | Kisru proyek pengerjaan rekonstruksi tembok Pemecah Ombak di Lingkungan Alorang, Kelurahan Bontokamase, Kecamatan Herlang, diduga dipaksakan kata sumber inisial M. Minggu, (3/7/22).

    Beberapa hari terakhir sumber menyorot kegiatan proyek rekonstruksi tembok Pemecah ombak, dimana kata sumber menyebutkan bahwa proyek tersebut diduga tidak sesuai harapan masyarakat.

    Kata dia, seharusnya proyek tersebut dianulir oleh pihak pelaksana dalam hal ini pejabat pembuat komitmen (PPK), bersama dengan konsultan pelaksana, untuk segera mengevaluasi kembali, atau melakukan Adendum.

    Namun, pada kenyataannya pihak pelaksana dan juga konsultan pelaksana hanya diam ditempat, kata sumber. Meskipun, Bupati Bulukumba Muhtar Ali Yusuf sudah mengeluarkan statemen bahwa batu sungai lebih kuat.

    Sementara, pejabat pembuat komitmen (PPK) juga membenarkan statement Bupati Bulukumba Muhtar Ali Yusuf, soal batu kali lebih kuat, lalu kenapa ? proyek tersebut tidak dilakukan evaluasi atau Adendum. kata sumber.

    Semua orang tau bahwa menggunakan batu kali atau batu gajah lebih kuat, kata sumber, namun, berbeda dengan proyek yang anggarannya miliaran rupiah hanya menggunakan batu karang (Armor).

    Meskipun sudah jelas di rencana anggaran biaya (RAB) bahwa proyek tersebut memang menggunakan Armor sebagai Rip rap untuk melindungi bangunan utama, namun, kata sumber, bangunannya belum dijamin akan bertahan lebih lama.

    Tak hanya itu, sumber menjelaskan bahwa proyek pemecah ombak yang kuat mestinya melihat perbandingan yang ada di luar kabupaten Bulukumba, seperti kabupaten Bantaeng dan Jeneponto.

    "Ya kalau berbicara kekuatan maupun ketahanan saya hanya melihat sample di kabupaten Bantaeng dan Jeneponto, disana ada pekerjaan pemecah ombak yang sudah puluhan tahun dan masih awet hingga sekarang, jelas sumber.

    Lanjut sumber bahwa seharusnya bupati Bulukumba Muhtar Ali Yusuf sudah mengeluarkan teguran kepada OPD-nya, apalagi sudah mengeluarkan bahasa dan membenarkan batu sungai lebih kuat. Seperti yang ditirukan oleh sumber.

    "Proyek rekonstruksi tembok Pemecah ombak di Lingkungan Alorang Kelurahan Bontokamase Kecamatan Herlang, adalah keiginan kita semua untuk lebih baik, sehingga masyarakat Alorang bisa menikmati lebih lama, seperti pekerjaan di Bantaeng dan Jeneponto, harap sumber.

    Menyikapi soal proyek rekonstruksi tembok Pemecah ombak pihak Inspektorat Kabupaten Bulukumba yang dikonfirmasi via WhatsApp mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pimpinan (kepala Inspektorat Kabupaten Bulukumba).

    "Ya saya sudah berkoordinasi dengan kepala Inspektorat Bulukumba, dan selanjutnya, saya akan melakukan koordinasi dengan pihak terakait, dinas penanggulangan bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bulukumba.

    Kata Reza bahwa terkait proyek rekonstruksi tembok Pemecah ombak pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak pelaksana badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD).

    "Saya akan berkoordinasi dengan pihak pelaksana dinas penanggulangan bencana Daerah BPBD kabupaten Bulukumba, dan selanjutnya, saya akan berkoordinasi dengan tim dan meminta Rencana anggaran biaya (RAB) dinas penanggulangan bencana Daerah, kata Reza. (Syahid. P).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini