• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pusat Studi Energi UGM Gelar Summer Course: Mendorong Pengembangan Hidrogen Hijau sebagai Energi Alternatif Pengganti Energi Fosil

    Senin, 19 Agustus 2024, Agustus 19, 2024 WIB Last Updated 2024-08-19T13:41:24Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Yogyakarta |
    Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global yang semakin mendesak, berbagai negara dan institusi mulai berinovasi untuk menemukan solusi yang dapat mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi menuju ekonomi berbasis energi bersih. Salah satu solusi yang tengah menjadi sorotan adalah penggunaan hidrogen hijau sebagai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Hidrogen hijau dipandang sebagai komponen penting dalam upaya dekarbonisasi sektor energi Senin (19/08/2024).

    Untuk mendukung pengembangan dan pemahaman mengenai hidrogen hijau di Indonesia, Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara Summer Course bertajuk "Hydrogen's Role in Energy Transition: Perspective and Challenges" pada tanggal 19-23 Agustus 2024. Acara ini berlangsung di ERIC, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, dan dihadiri oleh berbagai pakar energi terbarukan, akademisi, praktisi, serta perwakilan dari sektor energi.

    Summer Course ini merupakan kolaborasi antara Pusat Studi Energi UGM dengan Universitas Groningen, Belanda, yang didukung oleh PLN. Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, yang menandai dimulainya acara dengan pemukulan gong. Dalam acara pembukaan ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) serta peresmian Hydrogen Valley Yogyakarta, sebuah ekosistem riset dan pengembangan hidrogen yang terintegrasi di Indonesia.


    Hydrogen Valley Yogyakarta diharapkan menjadi pusat penelitian yang berperan penting dalam pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia. Hydrogen Valley ini juga akan bekerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga riset internasional seperti TU Delft, Eindhoven University of Technology, Helmholtz Zentrum Dresden Rossendorf, E.ON Energy Research Center, dan I2CNER.

    Selama acara, berbagai sesi diadakan, termasuk presentasi, diskusi panel, dan workshop. Acara ini menghadirkan keynote speaker Prof. Eniya L. Dewi dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, serta pembicara internasional dari University of Groningen dan Kyushu University. Mereka membahas perkembangan teknologi dan kebijakan terkait hidrogen, serta tantangan dan peluang dalam transisi energi global.


    Summer Course ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, yang terdiri dari akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan perwakilan dari sektor energi, termasuk Kementerian Keuangan dan perusahaan energi seperti PLN dan PLN EPI. Para peserta berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para pakar, memperdalam pemahaman mengenai hidrogen sebagai energi alternatif, dan memperluas jaringan profesional dalam bidang energi terbarukan.

    Melalui kegiatan ini, Pusat Studi Energi UGM berharap dapat memperkuat peran hidrogen dalam transisi energi nasional dan mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Hidrogen hijau diyakini dapat membantu menurunkan emisi karbon, memperkuat ketahanan energi nasional, serta meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

    Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat antara berbagai pihak, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran penting dalam revolusi energi global menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.




    ( Bayu )

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini