masukkan script iklan disini
Jatim | Beberapa persyaratan yang ada dalam MOU kerjasama antara pihak Media dengan pemerintah Kabupaten Magetan Jawa Timur di nilai tidak relevan dan mengada ada oleh beberapa awak media yang ada di Kabupaten Magetan.
Hal ini di ungkap Dhika, salah seorang wartawan dari salah satu Media dalam pertemuannya dengan Media CNN www.mediacnn.co.id, Sabtu(15/1 2022) di Desa Milangasri Kecamatan Panekan.
"Pada intinya, kita juga ingin mengangkat potensi di Magetan dan memperkenalkan di khalayak umum bahwa Magetan itu Kabupaten kecil yang mempunyai berbagai potensi di segala bidang.
Cuma saja dengan adanya Kominfo yang terkesan mempersulit dan mengada ada terkait peraturan baru ini, dan dengan ketidak terbukaan yang kami rasakan, di situ melahirkan ketidak percayaan kami pada Kominfo". Katanya.
Di beberkannya juga bahwa beberapa poin terkait kegerahan beberapa awak media pada Dinas Kominfo antara lain adalah tidak adanya keterbukaan tentang media mana dan siapa saja yang selama ini telah melakukan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Magetan.
Yang kedua adalah tidak adanya sosialisasi atas aturan yang baru dari Kominfo. Dan yang ketiga menurutnya bahwa dalam surat edaran yang di keluarkan terlalu di paksakan dengan kata lain bahwa persyaratan baru tersebut di nilai terlalu berlebihan dengan memberikan waktu yang sempit untuk pengumpulan berkas yang harus di selesaikan pihak perusahaan media.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas KOMINFO Kabupaten Magetan, Cahaya Wijaya berdalih bahwa pihaknya hanya menjaga kualitas jurnalistik di Magetan tetap terjaga.
"Ini kan baru pertama kali, sambil belajar kita lihat perkembangannya seperti apa. Harapan kami kualitas jurnalis baik itu saja. Jadi tidak ada yang (tanda kutip) mohon maaf ya, akhirnya perusahaan itu membuat profesi jurnalis itu dalam tanda kutip, profesionalismenya akan di pakai yang kasarannya di bisniskan dan lain sebagainya, semata mata untuk kepentingan pribadi. Menjaga itu saja". Ungkap Cahaya Wijaya.
Adapun pernyataan Bupati Magetan, Suprawoto pada media dalam sambutannya di acara ulang tahun Mojosemi Forest Park beberapa hari yang lalu, Bupati meminta media untuk selalu mem "Blow Up" berita berita yang baik untuk Magetan sedang berita berita buruk agar di sampaikan secara pribadi melalu whatsaap pribadinya. Menurut Dhika bahwa hal tersebut sama saja pemerintah membatasi kinerja jurnalis, dan secara tidak langsung nantinya justru akan menggiring awak media menjadi oposisi dalam artian akan selalu mencari cari kesalahan pemerintah. (Suardana/Bambang Wahyudi/Red).