-->

Type something and hit enter


By On
advertise here


Media DNN - Bali | Dengan ditutupnya managemen operasional Klinik Larisa, yang membuka layanan Rapid Test Antigen di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, diduga telah membuat sejumlah karyawan Klinik Larisa menjadi kelimpungan.

Hal ini diketahui setelah adanya keterangan dari salah satu warga Gilimanuk berinisial S, yang saat itu sempat menjadi karyawan di Klinik Larisa kurang lebih 1 tahun menjadi pekerjanya.

Kepada wartawan inisial S menyampaikan, dulu saat pasien Rapid Antigen masih ramai, klinik itu lancar lancar saja. Hingga kemudian, disinyalir ada salah seorang oknum Pegawai BUMN berinisial AG dari salah satu Bank di Gilimanuk, tertarik bekerjasama dalam memfasilitasi kemudahan Kredit terhadap para karyawan Klinik Larisa tersebut," tuturnya.

Namun lanjut S, setelah Klinik Rapid Larisa Gilimanuk yang berkantor pusat di Surabaya Jawa Timur ini sekarang tutup, sejumlah karyawan Klinik Larisa menjadi resah, karena dirinya khawatir tidak bisa lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran kepada Bank tersebut.

"Bahkan, hal yang sangat disayangkan terjadi, dimana saudara Riyan yang sebelumnya menjadi pengelola managemen Klinik Larisa di Gilimanuk seakan akan tidak memiliki etika pada saat melakukan penutupan Klinik Larisa, tidak seperti saat pertama datang yang mana dirinya saat itu terlebih dahulu datang bersilahturahmi, hal inilah yang membuat saudara Riyan dinilai kabur oleh warga setempat berinisial S," ucapnya.

Menurutnya, dalam menyikapi situasi tersebut, kini Klinik Larisa kembali dibuka dan dikelola oleh oknum Pegawai Bank tersebut, hal ini dilakukan guna dapat mempertahankan nasabahnya agar tetap bisa membayar angsuran yang menjadi kewajibannya.

Jika mengacu pada aturan Kementerian BUMN memang tidak melarang pegawainya untuk berbisnis. Namun, ketika hal ini disinyalir menyalahgunakan kewenangan jabatan, dan menggunakan fasilitas Bank, untuk memperkaya usaha bisnisnya itu, maka ini akan dapat menimbulkan permasalahan terhadap oknum tersebut, yang hingga akhirnya akan berdampak buruk terhadap Bank itu sendiri.

"Setelah Klinik Larisa kini kembali dibuka oleh Pengelola berinisial AG, bukan berarti telah 100% menyelesaikan permasalahannya. Namun, kini ada sekira 12 karyawannya yang masih bertahan dan kembali bekerja di Klinik tersebut, namun hingga kini para pekerja tersebut belum mendapat gaji yang seharusnya ia terima dari pihak Managemen," kata S.

Sementara dari keterangan salah satu pengelola Klinik Larisa bernama Sutha ia membenarkan bahwa Klinik Larisa sebelumnya sempat ditutup dan kini ada sekitar 12 karyawan yang belum dibayar gajinya.

Lanjut Sutha, ini terjadi lantaran sekarang minimnya pasien rapid, hingga membuat pihak managemen Klinik Larisa tidak bisa melaksanakan operasional. Termasuk Cabang Klinik Larisa yang ada di Dusun Sumbersari, Kecamatan Melaya, juga telah ditutup, karena sama sekali tidak ada pasien rapid," tuturnya.

"Hal ini terjadi semenjak adanya pemberlakuan SK Menko Marinves RI, yang mana syarat rapid dalam perjalanan kini diberlakukan hanya kepada warga yang baru vaksin pertama dan kedua saja, hingga situasi ini membuat Klinik nya semakin sepi," terang Sutha.

Mendengar informasi ini, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, SE didampingi Bhabinkamtibmas Gilimanuk, Aipda I Nengah Artana, pada Kamis (7/4/2022), kemudian mengecek kebenaran informasi tersebut, karena secara tidak langsung, Lurah dan Bhabinkamtibmas memiliki kepentingan pengayoman terhadap warga masyarakat Kelurahan Gilimanuk.

Pada kesempatan ini Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, SE kepada salah satu orang dari perwakilan pengelola Klinik Larisa bernama Sutha ia mengingatkan agar pihaknya segera menuntaskan permasalahan gaji karyawannya.

"Kami tidak mencampuri urusan rumah tangga dari Klinik Larisa. Akan tetapi, saya sebagai Lurah Gilimanuk sudah menjadi kewajiban saya untuk memberikan pengayoman dan memperjuangkan apa yang menjadi hak warganya", tegas Tony. (Suardana / Red).

Click to comment