• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Minta Kepala Desa Laporkan, APH : Kepala Desa Jangan Diam

    Kamis, 07 Juli 2022, Juli 07, 2022 WIB Last Updated 2022-07-07T11:02:38Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Gb. Ilustrasi.

    Media DNN - Sulsel | Aparat penegak hukum (APH) menyikapi soal keluhan warga Dusun Balangtaroan, Desa Balangtaroan Kecamatan Bulukumpa, terkait adanya warga yang diduga ganguan Jiwa, dan meresahkan orang banyak. Kamis, (7/6).

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Bulukumpa bahwa seharusnya pihak pemerintah setempat yang harus proaktif melaporkan jika memang merugikan banyak pihak.

    "Kalo meresahkan dan dianggap ada ganggun jiwa pihak depsos yang turun tangan dalam hal ini pemerintah desa yg melaporkan ke dinas sosial.

    Kata dia, bahwa jika memang membahayakan warga lainnya, pemerintah Desa seharusnya melakukan pengaduan. Namun, hingga saat ini belum ada pengaduan dari pemerintah Desa.

    "Kalo kami Pihak Kepolisian pasti hanya menyarankan kepada Pemerintah Desa kalo membahayakan warga lainnya, tapi dalam hal ini belum ada aduan masyarakat atau pemerintah desa yang datang ke Kantor bahwa Wani ini membahayakan warga.

    Namun, kata dia, bahwa sejauh ini, hanya orang tua Anto sudah menyampaikan bahwa mengeluarkan kata-kata kotor.

    "Ya adapun yang datang ke kami  orang tua Anto yang menyampaikan bahwa inisial W mengeluarkan kata-kata kotor, jadi saya sarankan laporkan ke Pak Desa agar memanggil warganya tersebut. Tapi kalo merasa di hina silahkan melapor.

    Sementara kepala Desa Bontobulaeng Abdul Rais yang dikonfirmasi lewat via telepon mengaku bahwa inisial W sering berkeliaran pada malam hari.

    "Menurut laporan warga yang masuk inisial W sering kedapatan berkeliaran tengah malam di lokasi warga, hanya saja, mereka memikirkan persoalan keluarga sehingga tidak melakukan apa-apa, jelas Rais.

    Kata Rais, bahwa dengan melihat perilaku inisial W sangat tidak logis ada gangguan kejiwaannya.

    "Untuk perilaku inisial W sebenarnya saya juga merasa bingung, karena tingkah lakunya tidak seperti orang gangguan jiwa pada umumnya, kata Rais.

    Masih kepala Desa Bontobulaeng setidaknya ada perbandingan dengan warganya, ada salah warga yang memang mengalami gangguan kejiwaan, tapi sikap dan perilakunya berbeda 

    Sedangkan inisial W bisa dikatakan waras dan bisa juga dikatakan tidak waras.

    "Saya juga bisa ambil perbandingan dengan adanya salah satu warga di sana juga yang memang mengalmi gangguan jiwa, tapi sikap dan perilakunya sangat beda, kalau inisial W bisa di katakan waras,  bisa juga di katakan tidak waras, tambah Rais.

    Tak hanya itu, kepala Desa Bontobulaeng mengaku bahwa pernah melakukan kunjungan di rumah keluarga inisial W, bersama kepala Desa Balangtaroan didampingi dua kepala Dusun.

    "Kami juga sempat berkunjung di kediaman keluarganya bersama kepala Desa Balangtaroan, didampingi dua  kepala Dusun, namun, ada kata-kata dari orang tua inisial W yang tidak menyenangkan untuk di dengar, sehingga ada ketersingguan.

    Menurut Rais kemungkinan inisial W  ada unsur kesengajaan karena menurut sebagian besar warga Bontobulaeng mengatakan tidak waras karena bisa berpikir seperti orang normal pada umumnya.

    "Menurut saya kalau orang seperti inisial W ini kemungkinan besar di sengaja, Karena menurut sebahagian besar warga di Desa Bontobulaeng mengeluh soal sikap dan tingkah laku inisial W.

    Pasalnya, mau di bilang tidak waras, tapi tau kalau barang yang diambilnya ini bisa di jual,  tidak mungkin orang tidak waras bisa berpikir seperti orang normal pada umumnya, dan kemungkinan besar ada unsur kesengajaan, tutup Rais. (Andi.B).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini