masukkan script iklan disini
Media DNN - Bali | Setelah berpulangnya mendiang Jro Pasek Ketut Warkadea ke sunia loka (alam baka-red) beberapa bulan lalu, hingga kini kursi kekuasaan Bendesa Adat Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan-Buleleng masih belum ada yang menduduki.
Akibat kekosongan di kursi jabatan Bendesa membuat aktivitas dalam pelayanan KeAgamaan maupun ke-Adatan mulai vakum dan sedikit terganggu. Hal itu menyebabkan masyarakat Krama Adat setempat mulai gelisah.
Berharap agar berjalannya aktivitas pelayanan dibidang keAgamaan dan kepadatan secara normal, puluhan warga masyarakat yang berasal dari Banjar Adat Kubuanyar, Desa Adat Kubutambahan mendatangi kantor Desa Adat setempat untuk menyuarakan aspirasinya agar segera dilakukan Paruman untuk memilih Bendesa Adat Kubutambahan. Jumat (14/04/2023).
Kedatangan warga masyarakat dibawah kendali Gede Budiasa alias Kerok itu mendesak supaya segera dilakukan Paruman untuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggal mendiang Warkadea.
Setiba di Kantor Desa Adat Kubutambahan, Budiasa diterima langsung oleh Nyarikan Desa Kubutambahan Made Putu Kerta didampingi Tamiang Kolom Gede Arya Eka Mahardi, Petengen Desa Ketut Winasa.
Sebelum diterima, Gede Budiasa sempat melakukan orasi melalui mobil komando yang meminta agar segera dilakukan Paruman untuk memilih Bendesa Adat Kubutambahan. Jika tidak, Budiasa alias Kerok mengancam Banjar Adat Kubuanyar akan memisahkan diri dari Desa Adat Kubutambahan.
“Kami hanya ingin segara dilakukan Paruman agar segera memiliki Penghulu Desa atau Bendesa dan apapun sebutannya secara definitive. Masalahnya sejak tahun 1999 sampai saat ini krama Banjar Adat Kubuanyar belum pernah menggelar paruman desa dan belum pernah memiliki Klian Adat definitive yang tercatat dalam register Pemerintahan," ungkap Gede Budiasa.
Pasalnya, kondisi Desa Adat yang tidak memiliki bendesa definitive pemerintah tidak bisa intervensi selama masyarakat tetap tidak bersikap.
”Aspirasi kami agar segera diadakan Paruman Desa untuk menentukan Klian Bendesa defintif yang sah secara Mawicara maupun secara Balimawecara. dan dari Penyarikan sudah siap akan menggelar Paruman,” katanya.
Sementara dari Penyarikan Desa, Made Putu Kerta mengatakan, sangat menerima dengan baik kehadiran krama Banjar Adat Kubuanyar yang tengah membawa aspirasinya ke Desa Adat Kubutambahan.
“Kami terima aspirasinya dan akan dibicaraka bersama Prajuru Adat lainnya untuk segera digelar Paruman,” pungkas Made Putu singkat. (Smt-Tim)