masukkan script iklan disini
Saling dukung dan saling hujat melalui media sosial atau konten digital mulai menjadi rutin, menciptakan politik kebencian dan amarah yang menjalar hingga ke akar rumput. Perang media sosial sudah dimulai, bahkan kebencian mereka telah menghasilkan tindakan konkret.
Kasus terbaru terjadi di Gunungkidul, di mana puluhan baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menggambarkan Ketua Umum Kaesang Pangarep dan Presiden Joko Widodo dirusak oleh individu yang hingga saat ini belum mengidentifikasi dirinya dan motifnya. Ketua DPD PSI Kabupaten Gunungkidul, Danang Ardiyanta, telah memberikan pernyataan dalam menghadapi situasi ini.
"Melihat kenyataan ini, kami dari DPD PSI Kabupaten Gunungkidul, memohon kepada pengamat politik dan elite politik untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat rakyat resah dan marah. Jangan ada pernyataan-provokatif yang hanya akan memecah belah anak bangsa," ujar Danang Ardiyanta.
Sementara sikap PSI terhadap pengrusakan baliho ini adalah tetap menjalankan politik dengan riang gembira, dan mereka akan menyerahkan permasalahan ini sepenuhnya kepada pihak Aparat Penegak Hukum untuk menyelesaikannya. DPD PSI Gunungkidul masih menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI mengenai apakah kasus ini harus dilaporkan ke otoritas berwenang atau tidak. Mereka siap bertindak sesuai dengan arahan yang diberikan oleh DPP PSI.
Danang Ardiyanta juga menekankan harapannya kepada seluruh masyarakat, kader, serta simpatisan PSI di Gunungkidul, untuk tetap bergembira dan santai dalam berpolitik, mendukung dan mendukung tanpa harus terjebak dalam perang kata-kata yang bisa merusak hubungan sosial.
Dia mengingatkan, "Jangan sampai menjadi korban omongan pengamat politik, mereka itu ngomong dibayar. Terkait omongan elite politik yang mengajak kita saling membenci karena dukung mendukung, kita harus tetap cerdas berpikir dan menjalankan politik dengan santai."
Dalam konteks politik yang semakin memanas menjelang Pemilihan Umum, semangat untuk menjaga persatuan dan menjalankan politik dengan bijak menjadi kunci bagi masyarakat dan para pemimpin di semua tingkatan. Gunungkidul, 7 November 2023, menjadi saksi ketegangan ini, dan semoga pesan persatuan dan riang gembira yang diusung oleh PSI menjadi semangat yang menyejukkan di tengah situasi politik yang menantang. ( Ctr Bayu ).