• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pesan Penting Bupati Gunungkidul Sunaryanta dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional: Kembali ke Gagasan Awal Demi Kemanusiaan dan Kesejahteraan

    Senin, 20 Mei 2024, Mei 20, 2024 WIB Last Updated 2024-05-20T01:44:36Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 yang berlangsung di Lapangan Ksatrian, Wonosari, Senin (20/5/2024), Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyampaikan pesan penting yang menekankan kembali pada gagasan awal yang membentuk Indonesia. 

    Ia tidak hanya mengajak untuk merenungkan sejarah dari perspektif politik dan keteladanan nilai, tetapi juga sebagai percakapan berkelanjutan tentang kemajuan kemanusiaan dan kesejahteraan.

    "Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu, tetapi dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban," ujar Sunaryanta saat membacakan sambutan Menteri Kominfo dalam upacara tersebut. Ia mengingatkan bahwa memahami sejarah adalah untuk terus menggerakkan percakapan tentang kemajuan manusia dan peningkatan kualitas hidup.

    Sunaryanta juga mengajak hadirin untuk mengenang peran Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Ia menjelaskan bahwa organisasi ini menjadi simbol kebangkitan nasional dan pencetus cita-cita kemerdekaan Indonesia. “Budi Utomo yang didirikan oleh para dokter dan calon dokter di Batavia, adalah motor penggerak gerakan kemerdekaan di Hindia Belanda,” paparnya.


    Selain itu, Sunaryanta juga menyinggung peran penting Kartini dalam sejarah pergerakan nasional. Kartini, melalui tulisan-tulisannya, memulai gagasan tentang kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, dan kemajuan. “Kartini adalah pembaharu yang menjaga imajinasi tentang tatanan masyarakat yang merdeka dan cita-cita ideal bangsa yang lebih besar dari asal-usul sosialnya sendiri,” tegasnya.

    Menyoroti embrio pergerakan kebangkitan nasional yang lahir dari kaum muda terdidik, Sunaryanta mengatakan, “Cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan oleh mereka. Semangat kebangkitan nasional lahir dari tangan kaum muda.” Ia menekankan peran penting generasi muda dalam membangun bangsa.

    Dalam konteks modern, Sunaryanta menekankan pentingnya transformasi digital. “Teknologi digital telah mengubah banyak hal. Dunia seakan mendekat, jarak menjadi tidak relevan. Bonus demografi menunjukkan 60% penduduk Indonesia adalah usia produktif yang siap mengembangkan inovasi baru,” jelasnya. Ia menekankan bahwa transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Transformasi ini juga mampu meningkatkan akses teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.


    Bupati Gunungkidul tersebut mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa peluang Indonesia menjadi negara maju berada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan kondisi demografi. “Kesempatan ini hanya datang sekali dan tidak boleh disia-siakan,” ujarnya, mengingatkan bahwa Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi dengan bijaksana.

    Mengakhiri pidatonya, Sunaryanta mengajak semua pihak untuk bekerja bersama mencapai mimpi Indonesia Emas tahun 2045. “Momen ini harus kita manfaatkan. Tidak mungkin lagi bagi kita berjalan lambat karena kita berkejaran dengan waktu. Potensi sumber daya alam, bonus demografi, dan transformasi digital adalah modal dasar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

    Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Gunungkidul untuk kembali merenungkan nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat semangat gotong royong demi kemajuan bersama.





    ( Bayu )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini