masukkan script iklan disini
Media DNN - Jatim | Menjelang Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 juli, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) menggelar kegiatan Jambore Anak selama dua hari Senin dan Selasa (22-23/7/2024), di Waroeng Desa, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
Dengan mengambil tema 'Cerdas-Empati-Responsif-Inovatif- dan Adaptif' (CERIA), kegiatan jambore anak ini diikuti oleh peserta yang berjumlah 660 orang, dari seluruh penerima manfaat pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (PPSAA).
"Dengan digelarnya kegiatan Jambore Anak ini, saya ucapkan Selamat Hari Anak Nasional Tahun 2024. Kegiatan ini yang paling spektakuler di tahun 2024 karena digelarnya selama dua hari dua malam, tapi persiapannya dua bulan, ini lalu luar biasa bukti cintanya kita kepada anak-anak Indonesia khususnya anak Jawa Timur," ujar Restu Novi Widiani, saat sambutan pembukaannya pada Senin (22/7/2024) malam.
Lebih lanjut, Novi menerangkan, kegiatan jambore ini adalah salah satu bentuk dari implementasi rasa cinta terhadap anak. "Bahwa kita mencintai masa anak-anak kita, dan kita cinta sama anak-anak Indonesia terutama anak-anak Jawa Timur," terangnya.
Oleh karena itu, kepada seluruh anak - anak di Indonesia khususnya di Jawa Timur, Novi menekankan pesan khususnya untuk melindungi anak demi Indonesia maju, yakni dengan istilah 'Lima Stop' yang harus diingat.
"Ada pesan khusus buat semuanya, dengarkan baik-baik, ada lima stop yang harus diingat sepanjang masa. Stop Pertama adalah Stop stunting, artinya jangan sampai para remaja putri anemia, karena kalau sudah menderita anemia, ketika menjadi ibu akan melahirkan anak-anak, butuh gizi yang cukup," sebut Novi.
Novi menuturkan, pesan khusus dengan istilah stop Kedua adalah, stop tanpa dokumen kependudukan. "Jangan lupa kepada Bapak-ibu kepala OPD yang punya anak sudah 17 tahun disarankan untuk segera membuat KTP," tuturnya.
Untuk pesan selanjutnya, yakni Stop Ketiga, berisi berhenti melakukan bullying, kekerasan dan perundungan. Supaya tidak saling menyakiti sesama teman - temannya.
"Stop Keempat, yaitu Stop pekerja anak. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menjamin pendidikan kalian (anak-anak) sampai kelas 3 SMA. Kami menghendaki tidak ada satupun anak yang sudah bekerja di usia sekolah," ungkap Novi.
"Kalau misalnya nanti ketemu saudara, atau tetangga yang anak-anaknya tidak sekolah dan terpaksa bekerja, tolong laporkan kepada Dinas Sosial atau kepada bapak-ibu pengasuh kalian supaya bergabung dengan Dinas Sosial," sambung Novi.
Novi mengatakan, pesan khusus yang Kelima adalah Stop Pernikahan Dini. "Bagi anak-anak yang sudah mulai beranjak remaja, jangan keburu untuk melakukan pernikahan dini. Jangan pernah mengucapkan keluar Dari UPT dan melakukan pernikahan dini, gapailah cita-citamu setinggi langit," ujarnya.
Di akhir sambutannya Novi menyampaikan, melalui kegiatan Jambore Anak ini Ia berharap anak-anak yang mengikuti kegiatan dapat menjadikan sebagai wadah berkreasi dan lebih ceria.
"Hari ini kita ceria, kita berbahagia untuk merayakan Hari Anak nasional, ibu berharap jalian bergembira dan dua hari ini menjadi kenang-kenangan, bahwa tahun 2024 kita pernah ada di Waroeng Desa dalam keadaan cita-cita dan ceria," ucap Novi.
Kepala UPT PPSAA Nganjuk, Prasetyo Adi Widodo dalam laporannya menyampaikan kegiatan jambore ini bertujuan untuk meningkatkan ikatan persaudaraan dan menjalin silaturahmi.
"Kegiatan jambore anak kali ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di luar lingkungan UPT Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, karena pada tahun-tahun sebelumnya di dalam lingkungan UPT. Selain itu tujuan kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan kreatifitas anak dengan suasana ceria," ungkap Widodo.
Widodo mengatakan, adapun 660 peserta pada kegiatan jambore anak kali ini terdiri dari 544 penerima manfaat UPT PPSAA dan 116 pendamping.
Diketahui, juga dilakukan gelaran fashion show pakaian daur ulang dari beberapa UPT PPSAA daerah di antaranya, Nganjuk, Trenggalek, Batu, Sumenep, dan Situbondo. Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agutin dan beberapa perangkat daerah terkait lainnya. (Asep)