masukkan script iklan disini
Media DNN -Bali | Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) serta memastikan kedaulatan hukum tetap tegak di wilayah Kabupaten Buleleng, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, S.I.K., M.H. memimpin pelaksanaan Apel ops pekat 2025, Senin (5/5/2025) pagi bertempat di Lapangan Mapolres Buleleng.
Kegiatan apel yang turut diikuti oleh Wakapolres Buleleng, para Pejabat Utama Polres, para Kapolsek jajaran serta seluruh personel Polres Buleleng ini, juga diikuti secara virtual oleh personel Polsek jajaran melalui aplikasi Zoom Meeting.
Dalam arahannya, Kapolres Buleleng menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah oleh premanisme. "Jangan takut dan jangan ragu dalam bertindak, selama sesuai dengan prosedur hukum. Kita hadir untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat," tegasnya.
Kapolres menjelaskan bahwa istilah premanisme bukan hanya sebatas tindakan kriminal jalanan, namun juga dapat mencakup aksi kekerasan, intimidasi, pemerasan, dan bentuk ancaman lain yang meresahkan masyarakat serta mengganggu iklim investasi dan stabilitas sosial. “Premanisme bisa berkedok individu, kelompok bahkan ormas yang melakukan tindakan anarkis. Kita tidak boleh lengah,” ujarnya.
Menindaklanjuti instruksi Kapolda Bali melalui STR Nomor: STR/394/IV/OPS.1.3./2025, Polres Buleleng melaksanakan Operasi Pekat Agung 2025 selama delapan hari, mulai tanggal 5 hingga 12 Mei 2025. Operasi ini bersifat tertutup dengan mengedepankan tindakan represif terhadap segala bentuk kejahatan yang mengganggu keamanan, khususnya terkait aksi premanisme.
Sebanyak 55 personel dilibatkan dalam operasi ini, terbagi dalam empat Satgas dengan sasaran meliputi: Benda: Senjata api, sajam, dan alat lain yang digunakan untuk aksi kejahatan. Tempat: Area publik seperti kawasan industri, parkiran, pasar, proyek pemerintah/swasta, lokasi tambang, dan pelabuhan.
Kegiatan: Pemerasan, pungli, penganiayaan, pengancaman dan bentuk intimidasi lain yang meresahkan.
Dalam penekanan akhirnya, Kapolres Buleleng menyampaikan agar seluruh personel yang terlibat dalam operasi ini melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, menghindari pelanggaran, dan mempedomani SOP, khususnya bagi yang memegang senjata api. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan oleh para Kasatgas dan pelaporan kegiatan secara berjenjang.
"Operasi ini adalah wujud nyata komitmen Polri dalam menciptakan wilayah yang aman, tertib dan terbebas dari aksi premanisme. Tidak ada tempat bagi premanisme di Kabupaten Buleleng," tutup Kapolres dengan tegas. (Hms BLL/Red).