masukkan script iklan disini
Media DNN - Bali | Sebanyak 17 orang anak punk yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur, diamankan jajaran Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu (10/5) malam. Mereka diamankan saat berkumpul di halaman minimarket Alfa Mart, Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, karena tidak memiliki identitas yang sah serta dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Pengamanan dipimpin oleh Perwira Pengawas (Pawas) IPTU Surjadi bersama Lurah Gilimanuk I B. Tony Wirahadikusuma, S.E., M.M., Kasi Trantib, Satpol PP, dan anggota Linmas. Kegiatan ini merupakan bagian dari patroli rutin yang digelar sesuai perintah Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan wilayah pelabuhan.
Dari hasil pemeriksaan, ke-17 anak punk yang terdiri atas 13 laki-laki dan 4 perempuan tersebut diketahui masuk ke wilayah Bali melalui jalur pantai dengan tujuan menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk utama. Salah satu dari mereka mengaku bahwa perjalanan mereka dilakukan tanpa tujuan jelas dan tanpa dilengkapi dokumen identitas diri.
Adapun nama-nama anak punk yang diamankan yakni: Riski, Radit, Rizal, Arfin, Andre, Yogi, Sulaiman, Yuda, Putra, Noval, Candra, Firman, Dimas (laki-laki), serta Iza, Lilin, Stela, dan Cici (perempuan).
“Keberadaan mereka dikeluhkan oleh masyarakat karena dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung di sekitar area pertokoan. Kami segera mengambil langkah persuasif dengan memberikan imbauan dan pembinaan,” jelas IPTU Surjadi di lokasi.
Setelah diberikan arahan dan pembinaan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban, para anak punk tersebut selanjutnya dikembalikan ke daerah asalnya melalui Pelabuhan Gilimanuk. Sekira pukul 20.25 WITA, mereka dinaikkan ke atas kapal dengan pengawalan ketat oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk bersama Kasi Trantib dan anggota Linmas.
Sebanyak dua kapal digunakan dalam proses pemulangan, yakni KMP Citra Mandala Sakti di Dermaga MB 3 dan KMP Swarna Cakra di Dermaga MB 4. Seluruh proses pemulangan berjalan aman dan lancar, tanpa kendala berarti.
“Langkah ini kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga ketertiban umum, serta mencegah potensi gangguan keamanan di wilayah Gilimanuk, terutama kawasan pelabuhan yang menjadi pintu gerbang Bali bagian barat,” tegas Kompol I Komang Muliyadi saat dikonfirmasi terpisah.
Situasi wilayah pascakegiatan pengamanan dan pemulangan para anak punk dilaporkan dalam keadaan aman dan kondusif. (Hms glk/Red).