• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    LOMBA KARAOKE

    LOMBA KARAOKE
    Ikuti dan Saksikan lomba karaoke nanti pada bulan Agustus 2025

    Akibat Kader Terjerat Korupsi, PPP Gagal ke Senayan, Yunus: Kami Butuh Pemimpin Bersih

    Jumat, 11 Juli 2025, Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T15:22:11Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Jakarta | Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai gagal menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2024 akibat citra buruk yang ditimbulkan oleh kader-kadernya yang terjerat kasus korupsi. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPP PPP, Yunus Razak, yang menegaskan bahwa partai berlambang Ka'bah itu membutuhkan pemimpin yang bersih dan memiliki integritas tinggi dalam memberantas praktik korupsi di tubuh partai.

    “PPP ini rusak karena ulah oknum kader yang melakukan korupsi. Akibatnya, citra kami hancur dan kepercayaan publik hilang. Ini yang bikin kami gagal masuk Senayan,” kata Yunus kepada media, Kamis (10/7/2025).

    Yunus menyebut, kegagalan PPP di Pemilu 2024 adalah kegagalan kolektif yang harus dijawab dengan perubahan serius. Menurutnya, satu-satunya cara untuk menyelamatkan partai adalah dengan menghadirkan pemimpin yang benar-benar bersih dari praktik haram itu.

    Ia menilai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, sebagai figur yang tepat untuk kembali memimpin partai ke depan. “Pak Mardiono itu bersih, punya rekam jejak yang clear and clean. Beliau bukan tipe yang bermain-main dengan korupsi,” ujar Yunus.

    Diketahui, Mardiono merupakan kader senior PPP yang memulai karier politiknya dari tingkat DPC hingga menjadi Plt Ketum. Yunus meyakini, hanya kepemimpinan kader tulen seperti Mardiono yang dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap PPP.

    “Pemimpin yang antikorupsi, itu kebutuhan mutlak bagi PPP. Bukan sekadar jago kampanye, tapi harus bisa menjaga marwah partai dari dalam. Tanpa itu, semua pencitraan cuma buang-buang energi,” tambahnya.

    Yunus juga menyoroti munculnya sejumlah nama dari luar PPP yang disebut-sebut masuk bursa calon ketua umum dalam Muktamar X PPP yang akan digelar di Bali, September 2025. Namun, menurutnya, hal itu bertentangan dengan AD/ART partai.

    “Ketum PPP itu harus kader. Harus pernah jadi pengurus. Jangan sampai partai ini dipimpin orang yang tidak punya akar loyalitas dan tidak punya rekam jejak dalam perjuangan partai,” tegasnya.

    Yunus menutup pernyataannya dengan harapan besar bahwa PPP akan bangkit kembali jika dipimpin oleh sosok yang konsisten mengusung politik bersih. “Kalau kita mau bangkit, kita harus mulai dari dalam. Dari pemimpin yang bersih dan berani melawan korupsi,” pungkasnya.

    PPP, korupsi, politik bersih, Muhammad Mardiono, Muktamar PPP, Pemilu 2024, gagal ke Senayan, kader korup, partai politik, reformasi internal. (Red).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini