masukkan script iklan disini
Media DNN - Bali | Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna membuka Yeh Mekecir Festival #1 dengan pemukulan kulkul sebagai tandai dimulainya rangkaian festival yang akan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 2 & 3 Agustus 2025 di Banjar Yeh Mekecir, desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana.
Mengambil tema "Kertaning Budaya, Sagotra Krama, Loka Karya", festival ini bertujuan untuk memajukan dan melestarikan budaya sekaligus mempererat persatuan dan persaudaraan antar masyarakat.
Wabup Ipat mengapresiasi pelaksanaan Yeh Mekecir Festival #1, menurutnya, festival ini sebagai langkah nyata upaya-upaya dalam menjaga adat dan budaya yang telah diwariskan sejak dahulu.
"Festival ini bukan hanya seremonial semata, bukan hanya pembukaan, lomba-lomba, kemudian penampilan seni dan budaya. Namun, lebih kepada bagaimana ini merupakan wujud nyata kita bersama untuk menjaga adat dan budaya," ucapnya.
Selain itu, pihaknya mengatakan melalui adanya festival seperti ini, akan menumbuhkan rasa persatuan dan persaudaraan di masyarakat sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap adat dan budaya.
"Festival ini menjadikan kita momentum untuk bisa mempererat rasa persaudaraan. Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan dan gotong royong kita akan mampu menjaga kelestarian budaya sebagai aset bangsa yang tidak ternilai harganya," Sambung Wabup Ipat.
Dilain sisi, ketua panitia Yeh Mekecir Festival #1, Made Jesta Dwiki Gunawan menyampaikan Festival yang berlangsung selama dua hari ini akan diisi berbagai kegiatan hiburan, sosial dan budaya.
"Rangkaian acara yang telah dan akan kita saksikan bersama meliputi bakti sosial, bersih lingkungan, lomba-lomba, pameran UMKM, hiburan, senam dan cek kesehatan gratis," ucapnya.
Lebih lanjut, Made Jesta menyampaikan Festival ini merupakan bentuk dukungan pelestarian budaya dan kearifan lokal Yeh Mekecir.
"Sebagai bentuk apresiasi, pada kesempatan ini akan memberikan 4 penghargaan khusus atas dedikasi, karya serta kontribusinya yang luar biasa dalam memajukan dunia seni dan budaya di Banjar Yeh Mekecir," ujarnya.
Ia pun berharap, Yeh Mekecir Festival akan menjadi motor penggerak dalam upaya pelestarian adat dan budaya serta menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya pada generasi penerus.
"Semoga Yeh Mekecir Festival tidak hanya menjadi acara tahunan, tapi juga menjadi gerakan kolektif yang menanamkan cinta terhadap budaya dan alam dalam setiap hari generasi muda kita," pungkas Jesta. (Hms/red).