Foto : Bupati Adi Arnawa menyerahkan bantuan paket sembako kepada 120 KK yang terdampak bencana banjir di Kantor Kelurahan Lukluk, Mengwi, Senin (15/9).
Media DNN - Bali | Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyerahkan bantuan paket sembako kepada 120 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana banjir di Kelurahan Lukluk, pada Senin (15/9), bertempat di Kantor Kelurahan Lukluk, Mengwi.
Turut hadir pada kesempatan ini, Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta beserta anggota DPRD Badung Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, Kepala OPD terkait dilingkungan Pemkab Badung, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana beserta Unsur Tripika Kecamatan Mengwi, Lurah Lukluk I Gede Wisnu Bhayangkara, Bendesa se-Kelurahan Lukluk dan Warga terdampak bencana banjir.
Bupati Wayan Adi Arnawa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung hadir langsung bukan hanya untuk memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak bencana banjir, tetapi juga memberikan semangat dan dukungan moral. “Tentu kita pada hari ini, selaku pemerintah, hadir langsung untuk bertemu dengan Bapak dan Ibu semua, tidak saja hanya saya bisa memberikan bantuan dalam bentuk sembako, tetapi juga untuk memberikan dukungan moral.
Ini yang paling penting, yang perlu saya sampaikan kepada Bapak-Ibu. Kita semua sekarang masih was-was dan trauma. Setiap mendengar hujan, sedikit saja kita dengar hujan, kita sedang berpikir. Oleh karena itu, kejadian yang kemarin, mari kita jadikan pembelajaran, sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi," ujarnya.
Bupati Adi Arnawa juga menyampaikan bahwa bencana banjir ini menjadi momentum bagi Pemkab Badung untuk evaluasi dan introspeksi diri terhadap setiap kebijakan. Sampah merupakan salah satu hal yang berkontribusi mengakibatkan bencana banjir. Ia pun menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah dari tingkat desa hingga kecamatan untuk bersama-sama menjaga kebersihan aliran sungai dari sampah.
Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan dari masyarakatnya. Selain itu dengan derasnya laju perkembangan pariwisata, terbangunnya akomodasi pariwisata yang terbangun tanpa dibarengi dengan infrastruktur yang memadai serta akan mengevaluasi penerbitan ijin-ijin bangunan. "Kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagaimana kita memberikan pelayanan kepada masyarakat karena bagaimanapun juga masyarakat bersandar kepada pemerintah. Untuk itu kami selaku pemerintah, kita harus mempersiapkan diri untuk melakukan langkah-langkah mitigasi. Pemkab Badung sudah bergerak untuk memperbaiki gorong-gorong dan normalisasi aliran sungai,” ucapnya.(hms/dw).