-->
  • Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Penutupan Kegiatan Rehabilitasi Rutan Kelas IIB Negara Diwarnai Penebaran Benih Ikan, dan Penampilan Kreatif Warga Binaan.

    Kamis, 04 Desember 2025, Desember 04, 2025 WIB Last Updated 2025-12-04T11:11:14Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Bali | Penutupan kegiatan program rehabilitasi yang rangkaian dengan Penebaran Benih Ikan Lele dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Negara, Kamis (04/12/2025). 

    Rangkaian kegiatan ini merupakan program Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Negara, kegiatan berlangsung di Sarana Asimilasi Rutan Negara dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah.

    Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Bupati Jembrana hadir melalui perwakilannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Gede Sujana. 


    Turut hadir pula Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan, I Wayan Putu Sutresna. Kepala Badan Narkotika Nasional Kab. Buleleng, Komang Yuda Murdianto, turut hadir. Serta, Kapolres Jembrana juga mengutus Kasat Intelkam sebagai perwakilan, serta Dandim 16/17 yang diwakili oleh Pasi Intel Kodim serta perwakilan dari Yayasan Bangsa-Bangsa Sejahtera.

    Kegiatan tersebut diawali dengan penebaran 12.000 benih ikan lele oleh para tamu undangan. Penebaran dilakukan di area Sarana Asimilasi sebagai simbol pembinaan kemandirian bagi warga binaan. 

    Program ini diharapkan mampu menjadi bekal keterampilan kerja setelah warga binaan selesai menjalani masa pidana.

    "Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memberikan keterampilan nyata yang dapat digunakan warga binaan ketika kembali ke masyarakat," ujar Kepala Rutan Negara, I Gusti Agus Putra Mahendra.

    Setelah penebaran benih, acara dilanjutkan dengan pembukaan rangkaian penutupan Program Rehabilitasi. Program rehabilitasi di Rutan Negara berlangsung sejak 13 Oktober hingga 26 November 2025, melibatkan 80 peserta yang dibagi dalam dua gelombang, masing-masing terdiri dari 40 orang.

    Mahendra menjelaskan bahwa tujuan utama rehabilitasi narkoba adalah membantu peserta mengatasi ketergantungan, memulihkan kesehatan fisik serta mental, dan membangun kemampuan hidup sehat serta produktif tanpa narkoba.

    Selama program berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi, meliputi Penguatan Fisik dan Mental, Penyuluhan Kesehatan, Materi dari Konselor Adiksi YBBS, Konseling oleh Dokter Psikiatri, serta Terapi Aktivitas Kelompok (TAK).

    "Kami dari Kanwil Bali melihat bahwa Rutan Negara telah menjalankan program rehabilitasi dengan sangat baik, menyentuh aspek fisik, mental, hingga keterampilan hidup. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya bebas dari ketergantungan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri setelah selesai menjalani pidana. Penutupan program ini menjadi bukti bahwa pembinaan pemasyarakatan terus berkembang ke arah yang lebih humanis dan bermanfaat," ujar I Wayan Putu Sutresna.

    Gede Sujana, perwakilan dari Bupati Jembrana juga memberikan apresiasi kepada Rutan Negara serta peserta Rehab. 

    "Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat mengapresiasi upaya Rutan Negara dalam memberikan pembinaan yang komprehensif bagi warga binaan. Program rehabilitasi seperti ini bukan hanya memulihkan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat. Penebaran benih ikan dan pelatihan kemandirian yang dilakukan hari ini adalah langkah nyata menuju pembangunan manusia yang lebih baik," sebutnya.

    Sebelum kegiatan resmi ditutup, peserta rehabilitasi menampilkan berbagai pertunjukan, seperti tari kecak, musikalisasi puisi, Keterampilan Baris Berbaris Kreasi, serta penampilan menyanyi. Momen ini menjadi salah satu bagian paling mengharukan ketika keluarga warga binaan hadir menyaksikan penampilan mereka.

    Tampak para keluarga merasa bangga sekaligus terharu melihat perkembangan positif yang ditunjukkan para peserta selama menjalani program rehabilitasi. 

    "Kami sangat terharu melihat perubahan anak kami selama mengikuti program rehabilitasi ini. Melihat mereka tampil menari dan bernyanyi membuat kami merasa bangga. Kami berharap setelah keluar nanti, mereka bisa memulai hidup baru dengan bekal keterampilan dan mental yang lebih kuat. Terima kasih kepada seluruh pihak Rutan Negara yang telah membimbing mereka dengan penuh kesabaran," ungkap Ida Fitria, salah satu keluarga WBP.

    Kegiatan penutupan ini diharapkan tidak hanya menjadi tanda berakhirnya program, tetapi juga menjadi awal baru bagi para peserta untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif setelah bebas nanti. (Slmt).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini