Galian C Ilegal Kembali Marak Beroperasi di Kasengan Sumenep
Media-DNN - Sumenep, Jatim | Maraknya Galian C ilegal yang ada di Kabupaten Sumenep tepatnya di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, semakin meraja lela. Hal ini terjadi lantaran tidak adanya tegoran dari pihak penegak perda Kabupaten Sumenep maupun Polsek Manding selaku pemangku kepentingan di wilayah hukumnya. (24/05/2023).
Sebagaimana yang diketahui bahwa, Galian C untuk bahan urugan tanah yang diduga tak berijin berlokasi di Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dan mereka nampak terlihat Aman - aman saja.
Seperti halnya truk pengangkut tanah hasil dari galian C yang melintas di depan Polsek Manding tanpa mengunakan terpal penutup nampak terlihat santai sepertinya Aman - aman saja, padahal selain dapat menganggu penguna jalan raya lainnya juga melanggar Undang-Undang tentang lalu lintas. Dimana pada Pasal 307 Undang - Undang 22 tahun 2009 dijelaskan ketentuan bagaimana kendaraan memuat barang tidak boleh mengganggu kenyamanan bagi pengendara lain.
Sebagaimana yang disampaikan oleh penguna jalan raya bernama Sami Udin asal Manding Laok ia mengatakan bahwa, Truk pengangkut tanah hasil galian C itu tidak memakai penutup. Sehingga pada saat saya mengendarai kendaraan bermotor dibelakangnya truk yang memuat hasil galian C tersebut akhirnya mata saya terkena debu sampai tidak bisa melihat jalan yang saya lewati," ucap Sami Udin.
Selain itu, dengan adanya galian C yang kurang memperhatikan terhadap dampak lingkungan sehingga pintu gerbang Pemakaman Asta Tinggi yang terletak di Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep nyaris roboh. Selain itu, lokasi yang di jadikan galian C juga terdapat makam Raja - raja Sumenep yang seharunya dijaga kelestariannya. Namun ironisnya, kenapa pemerintah Kabupaten Sumenep seolah - olah tutup mata.
Dari informasi yang dapat dihimpun dari sejumlah warga sekitar disampaikan bahwa, tambang galian C ilegal itu mengakibatkan bencana tanah bergerak, sehingga Gapura Asta Tinggi alami retak di bagian dinding, beberapa diantaranya banyak yang pecah dingdingnya." Pungakas warga. (Syam/RB).

Komentar
Posting Komentar