• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    LOMBA KARAOKE

    LOMBA KARAOKE
    Ikuti dan Saksikan lomba karaoke nanti pada bulan Agustus 2025

    Jenderal Dudung Abdurachman Mengajarkan Konsep Kepemimpinan yang Dicintai dalam Buku Terbarunya

    Senin, 22 Mei 2023, Mei 22, 2023 WIB Last Updated 2023-05-22T11:30:28Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Yogyakarta, DIY | Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, telah meluncurkan buku terbarunya yang berjudul "Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management dalam Membangun Teamwork". Buku tersebut mengajarkan konsep kepemimpinan yang diidolakan dan dicintai oleh bawahan atau anak buahnya.

    Dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku yang diselenggarakan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada hari Senin, KSAD menjelaskan bahwa buku tentang gaya kepemimpinan ini didasarkan pada konsep yang dikembangkannya melalui disertasinya dalam Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 2022.

    "Dalam buku ini, saya ingin mengajarkan bahwa seorang pemimpin diharapkan tidak hanya dihormati dan diidolakan, tetapi juga dicintai serta menjadi sosok yang dikagumi dan diidamkan oleh prajuritnya," ujar Jenderal Dudung.

    Menurut Jenderal Dudung, gaya kepemimpinan yang dicintai erat kaitannya dengan perlakuan baik terhadap setiap individu. Seorang pemimpin yang berbuat baik kepada anak buahnya akan mendapatkan pengikut yang setia.

    "Kepemimpinan adalah seni bagaimana membawa orang lain. Seorang pemimpin harus memahami dan menguasai tugas pokok serta sasaran yang harus dicapai, sehingga setiap kegiatan memiliki arah, tujuan, dan sesuai dengan tugas yang diberikan," tambahnya.

    Jenderal Dudung juga menyoroti pentingnya pemimpin memahami batasan dan keterbatasan dalam satuan, termasuk dalam dirinya sendiri. Ia menekankan agar pemimpin tidak merasa dirinya paling pintar atau sempurna, sehingga tidak menyalahkan orang lain atas keterbatasan yang ada.

    "Seorang pemimpin juga memiliki keterbatasan. Hal ini harus dipahami agar tidak marah, menyakiti, atau bertindak sewenang-wenang," jelasnya.

    Lebih lanjut, Jenderal Dudung menekankan pentingnya pemimpin memahami dan menguasai unsur-unsur manusia. Sebagai seorang pemimpin, ia harus dapat berperan sebagai bapak, guru, komandan, dan rekan yang baik. Konsep yang diusung adalah kebaikan kepada siapa pun.

    "Saya yakin bahwa kesuksesan seseorang dalam memimpin dalam negara ini didasari oleh kebaikan dan perilaku baiknya terhadap orang lain. Setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun, akan menjadi riak kebaikan yang tak berujung. Namun, sekecil apapun kejelekan yang kita lakukan, itu akan menjadi warisan kejelekan berikutnya," ungkapnya.

    KSAD berharap bukunya tentang konsep kepemimpinan strategis ini dapat memberikan panduan yang bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, dan pemimpin.


    ( Bayu / Penrem )

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini