masukkan script iklan disini
Kapolsek Saptosari AKP Kusnan Priyono menjelaskan " saat menjelang pukul 19.00 WIB, kapal tersebut hendak bersandar kembali ke pantai Ngrenehan. Sayangnya, cuaca tiba-tiba menjadi tidak bersahabat, kabut tebal menyelimuti pantai, mengurangi jarak pandang ABK dan membuat nahkoda kapal kehilangan arah menuju pantai, meskipun dalam keadaan tidak jelas, dua ABK tersebut tetap memaksa untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju pantai".
Namun, nasib berkata lain. Kapal mereka tergulung ombak dan menabrak tebing pantai. Dalam momen kritis tersebut, dua ABK tersebut terpaksa melompat dari kapal. Salah satunya, bernama Sujono (47 tahun), berhasil menyelamatkan diri dan ditemukan hidup tanpa luka di pantai Ngrawah, Saptosari.
Namun, tragisnya, ABK lainnya, bernama Surat (62 tahun), tidak seberuntung Sujono. Ia ditemukan meninggal dunia dengan luka sobek pada pelipis kanan di pinggir pantai Ngrawah, Saptosari. Kedua korban berasal dari Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul.
Kecelakaan ini menunjukkan betapa rawannya profesi nelayan yang selalu menghadapi bahaya di laut. Keluarga dan komunitas nelayan setempat terpukul oleh kejadian ini, dan pihak berwenang diharapkan dapat melakukan langkah-langkah yang lebih baik untuk meningkatkan keselamatan nelayan yang sedang menjalankan pekerjaan berisiko tinggi ini.
( Ctr Bayu )