• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pj Gubernur Jatim dan Siswa - Siswi Deklarasikan Gerakan Anti Perundungan

    Selasa, 16 Juli 2024, Juli 16, 2024 WIB Last Updated 2024-07-16T16:03:03Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Media DNN - Jatim | Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memimpin deklarasi gerakan anti perundungan pada pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun 2024 Jenjang SMA, SMK dan SLB negeri/swasta, di SMK Negeri 5 Surabaya. Senin (15/7/2024).

    Gerakan ini diikuti oleh 356.644 siswa-siswi se-Jawa Timur secara luring maupun daring, yang dilakukan dengan menunjukkan ratusan ribu poster anti perundungan. Tak hanya itu, dilakukan juga penandatanganan pernyataan anti perundungan yang diikuti oleh seluruh undangan dan peserta MPLS yang ada.

    Pj Gubernur Jatim,  Adhy menegaskan, MPLS tahun ini sengaja mengusung tema Siap Mendukung Anti Perundungan di Jawa Timur. Tema ini sangat relevan dengan isu global di mana perundungan atau bullying adalah masalah serius yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan psikologis peserta didik.

    “Kami siap mendukung anti perundungan. Saya pikir MPLS ini bukan sekedar tradisi namun langkah awal penyesuaian dari SMP ke SMA terutama untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolahnya, guru serta teman baru. Selain itu juga untuk menanamkan nilai positif kegiatan belajar mengajar nanti.”tegas Pj. Gubernur, Adhy Karyono


    Dirinya kemudian menambahkan, ada beberapa langkah kreatif yang bisa dilakukan untuk meminimalisir perundungan. Antara lain pendidikan karakter, penggunaan teknologi informasi untuk hal positif, pendekatan partisipatif, kerjasama dengan orang tua, serta pelatihan dan pengembangan guru.

    Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menutup apel kali ini dengan harapan besar agar siswa siswi Jawa Timur selalu menjunjung tinggi toleransi dan menghargai perbadaan untuk menggapai tujuan Jatim Bebas Perundungan. Ia berharap, semua bisa jadi agen perubahan untuk menjadi siswa cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia.

    Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries, berharap adanya kerja sama yang baik antara siswa, guru, kepala sekolah, dan juga orang tua dalam menjalankan gerakan antir perundungan ini.

    “Dengan maraknya kasus bullying di lingkungan sekolah, saya berharap tidak akan pernah terjadi lagi di Jawa Timur. Bersama kita ciptakan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pendidikan maju dan zero case bullying.” pesan Aries untuk siswa, tenaga pengajar, dan orang tua siswa. (Asep)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini