• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Mendukung Visi dan Misi Gubernur Koster, HOCA Siap Digitalisasi Aset Budaya dan Kampanye Atasi Sampah di Bali

    Sabtu, 17 Mei 2025, Mei 17, 2025 WIB Last Updated 2025-05-17T05:34:47Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Media DNN - Bali | Komunitas House of Cartoon mania (HOCA) organisasi pegiat dan pecinta kartun ingin melakukan digitalisasi pada aset-aset kebudayaan Bali. Mereka mendukung kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster di bidang pelestarian kebudayaan dan alam Bali.

    Founder HOCA Yere Agusto mengatakan HOCA sebagai komunitas pegiat dan pecinta kartun yang berbasis di Denpasar, Bali, komunitasnya sangat mendukung visi dan misi Gubernur Wayan Koster terutama di bidang pelestarian kebudayaan dan lingkungan. 

    "Kami secara tidak langsung turut mendukung  bahkan menjalankan kebijakan bapak Gubernur dengan cara kami di komunitas HOCA. Karena kami merasa sejalan dengan kebijakan pelestarian kebudayaan serta isu penanganan sampah dan pelestarian lingkungan seperti yang Bapak sering suarakan," kata Yere saat beraudiensi dengan Gubernur Koster,   Kamis (15/5) di Jaya Sabha.  

    Yere menambahkan, pihaknya terus mengembangkan dan mendorong digitalisasi kampanye penanggulangan sampah hingga dokumentasi aset-aset kebudayaan Bali sehingga bisa lebih bisa dilihat generasi muda. 

    "Contohnya kami terus berupaya mendigitalisasi karya-karya seni, cerita rakyat hingga isi prasasti dan peninggalan sejarah lain di Bali, salah satunya dengan teknologi Virtual Reality (VR) , " jelasnya.


    Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik inisiatif  komunitas House of Cartoon mania (HOCA), organisasi pegiat dan pecinta kartun yang ingin melakukan digitalisasi pada aset-aset kebudayaan Bali.
     " Saya kira ini sangat bagus untuk mendokumentasikan aset kebudayaan kita yang jumlahnya ribuan," ujar Gubernur Koster.

    Gubernur Koster yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Arya Soegiartha mengatakan bahwa dalam tiap-tiap desa adat yang ada di Bali memiliki aset kebudayaannya sendiri yang dijaga secara turun-temurun selama ratusan tahun. " Ada lebih dari 1700 desa adat di Bali dan masing-masing punya aset budayanya sendiri, belum lagi peninggalan sejarah Bali yang ada di Museum di Belanda," kata Gubernur. 

    " Jika bisa didokumentasikan dan dilihat oleh generasi muda lewat platform digital tentu baik sekali," tandasnya lagi.(Hms/red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini