masukkan script iklan disini
Foto : Ketua WHDI Kabupaten Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta hadir saat Puncak Karya Mapedudusan, Ngenteg Linggih, di Pura Anyar, Desa Adat Umahanyar, Desa Mambal Abiansemal, Sabtu (9/8).
Media DMN - Bali | Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta hadir saat Puncak Karya Mapedudusan, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, Wraspati Kalpa Madya, Meyama Raja di Pura Anyar, Desa Adat Umahanyar, Desa Mambal Abiansemal, pada Saniscara Pon Wuku Ugu (9/8) rangkaian karya dipuput oleh Ida Pedanda Griya Tunjuk Marga dan Ida Pedanda Griya Budha Kaliungu.
Turut hadir Perbekel Desa Mambal, Kelian Dinas se-Desa Mambal, Bendesa Adat Umahanyar, Prajuru Adat dan krama agung Desa Adat Umahanyar.
Sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan budaya, adat dan agama Ketua WHDI Nyonya Yunita Alit Sucipta menyerahkan punia sebesar Rp. 15 juta dan diterima Bendesa Adat Umahanyar Ketut Nuridja.
Ketua WHDI dalam sambrama wecananya mengatakan, Pemkab Badung sangat komitmen dalam menuntaskan pembangunan di Badung, termasuk juga pembangunan yang menjadi prioritas di Desa Adat Umahanyar akan diselesaikan dalam 5 tahun kedepan dengan bersinergi bersama semua pemangku kepentingan baik itu Jero Bendesa Adat, Perbekel dan Pemerintah Daerah. "Saya berharap semua pembangunan di tingkat Banjar, Pura dan Karya Dewa Yadnya yang belum tuntas, astungkara 5 tahun kedepan bisa diselesaikan," ucapnya.
Yunita Alit Sucipta juga menegaskan, Karya Mapedudusan, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, Wraspati Kalpa Madya, Meyama Raja di Pura Anyar merupakan bentuk wujud bakti dan kewajiban umat se-Dharma kepada Ida Sang Hyang Widhi. "Mudah mudahan krama agung Desa Adat Umahanyar selalu paras paros, segilik seguluk sebayantaka murah rejeki panjang umur dan rahayu," harapnya.
Bendesa Adat Umahanyar Ketut Nuridja melaporkan bahwa pelaksanaan karya ini sudah dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli 2025. Puncak karya dilaksanakan pada Saniscara Pon Wuku Ugu, Sabtu 9 Agustus 2025 dan akan mesineb Anggara Umanis Wuku Wayang, tanggal 12 Agustus 2025. Biaya karya Mapedudusan, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, Wraspati Kalpa Madya, Meyama Raja dibantu dari dana APBDes Mambal tahun 2025 sebesar Rp. 900 juta lebih.
"Kami atas nama Krama Adat Umahanyar mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Badung dan juga Pemerintah Desa Mambal karena sudah memberikan bantuan sehingga karya ini bisa dilaksanakan oleh Krama Desa Adat Umahanyar," ucapnya.
(HMS/dw).