masukkan script iklan disini
Foto : Jembatan Tinggang Ujung Lintas 26/09/2023.
Media DNN - Palangkaraya | Pemerintah kota Palangkaraya pada tahun 2025 sangat fokus pada Infrastruktur peningkatan jalan dan Drainase di beberapa wilayah titik jalan perkotaan, tentu hal tersebut disambut baik oleh masyarakat kota Palangkaraya.
Namun ditengah sambut baik masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan tersebut dari awak media detiknusantaranews.com menemukan hal yang aneh dan boleh dikatakan fatal terkait keadaan jembatan gorong – gorong di Jl.Tinggang ujung yang berbatasan langsung dengan jalan listas.
Foto : proyek pelebaran sisi kanan dan kiri jalan.
Perlu diketahui bahwa, proyek PUPR kota Palangkaraya tahun ini 2025 yang berjalan yakni proyek peningkatan Jl.Tinggang, Jl.Tinggang XXII, dan Jl.Enggang Gading dengan mengunakan anggaran APBD TA.2025 sebesar Rp.6.874.000.000,00 miliar.
Namun dengan anggaran tersebut alhasil dari pengerjaan proyek tersebut nampak terlihat aneh, dimana selain jembatan tersebut diperlebar nampak terlihat adanya kerusakan struktur Beton yang cukup parah terutama bagian dinding dan langiit–langit, selain ada beberapa bagian tulangan besi yang terlihat keropos juga nampak adanya genangan air di dasar gorong - gorong. Sementara di sisi lain juga terlihat adanya pengelupasan pada dinding beton.
Sementara dari berbagai sumber yang dapat kami himpun di lapangan pada Jumat 26/09/2025 menyebutkan bahwa, ini adalah kegagalan Struktural pada kontruksi beton, khususnya jenis kerusakan beton (concrete spalling) yang disebabkan korosi tulangan baja.
Penyebab mungkin tekanan yang dihasilkan oleh korosi tulangan fini menyebabkan beton retak dan akhirnya terkelupas.
Lebih lanjut Sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, kerusakan ini mengindikasikan kegagalan dalam perlindungan tulangan baja atau kualitas beton yang buruk atau kualitas coran yang mentah. Dan pengerjaan proyek tersebut apakah ada dilakukannya tes uji tes tekan untuk memastikan bahwa beton memiliki kekuatan dan kualitas yang standar yang direncanakan.
"Kami sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi padahal jembatan itu terbilang baru dikerjakan beberapa tahun lalu," terangnya.
"Apakah pihak Dinas PUPR pernah melihat kerusakan jembatan tersebut secara berkala atau ada anggaran perawatan untuk jembatan tersebut." Imbuhnya.
Terkait adanya kerusakan di hasil pengerjaan jembatan tersebut, selanjutnya dari tim awak media melalui surat resmi sebanyak dua kali telah melayangkan surat ke PUPR Kota Palangkaraya namun sampai berita ini dipublikasikan dari pihak Dinas PUPR Kota Palangkaraya belum ada konfirmasi lebih lanjut.
Disisi lain, sejumlah sumber juga menyayangkan kinerja pihak Dinas PUPR Kota Palangkaraya yang terlihat kurang sigab dalam menjalankan tugasnya sesuai kedinasannya.
"Kenapa kerusakan itu tidak diperbaiki terlebih dahulu, hal ini sangat beresiko sekaili karna jalan tersebut sering di lalui muatan – muatan besar hingga 12 ton , karna terdapat banyak gudang matrial dan gudang lainnya." Tuturnya.
Labih lanjut sejumlah sumber mereka kembali mengatakan bahwa, dengan mengadakan proyek pengerjaan penambahan sisi kiri kanan jembatan itu sangat membuang – buang waktu dan anggaran pemerintah, ini kenapa dengan PUPR Kota Palangkaraya." Pungkasnya. (Doc/ Luhut Marbun/Korwil/Kalimantan).