-->
  • Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Delapan Tahun Pekerja dan Bibit Taman Hayati Sumbersuko Belum Dibayar, Warga Minta Bupati Blitar Turun Tangan

    Kamis, 30 Oktober 2025, Oktober 30, 2025 WIB Last Updated 2025-10-30T08:22:20Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini




    Media DNN - Blitar | Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Hayati) yang berlokasi di Dusun Sumbersuko, Desa Sumberagung, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, kini menuai sorotan tajam dari warga. Proyek yang digagas sejak tahun 2017 itu hingga kini belum juga menuntaskan pembayaran kepada para pekerja serta penyedia bibit pohon yang terlibat dalam pembangunan taman tersebut.

    Selama delapan tahun berjalan, mulai dari 2017 hingga 2025, masyarakat yang turut menanam, merawat, dan menyediakan bibit tanaman mengaku belum pernah menerima hak mereka. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan mendalam karena proyek tersebut sejatinya bertujuan mulia — untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan lingkungan desa.


    “Kami sudah sabar menunggu. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Bibit yang kami tanam sudah tumbuh, taman sudah jadi, tapi pembayaran tidak pernah terealisasi,” ujar salah satu warga yang ikut menanam bibit pohon, Kamis (30/10/2025).

    Warga menilai bahwa permasalahan ini tidak bisa lagi dibiarkan. Mereka mendesak agar Bupati Blitar segera memberikan perhatian dan tanggapan serius terhadap kasus ini. Selain menyangkut hak warga, hal ini juga dinilai mencoreng nama baik pemerintah daerah yang selama ini dikenal mendukung program pelestarian lingkungan.

    “Kami berharap Ibu Bupati bisa turun langsung melihat kondisi di lapangan. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga keadilan bagi warga kecil yang sudah berbuat nyata untuk lingkungan,” tambah seorang tokoh masyarakat setempat.

    Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar bibit yang dulu ditanam sudah tumbuh menjadi pohon besar dan menambah kesejukan kawasan tersebut. Namun, ironisnya, taman yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat kini justru menyimpan kisah pilu di balik keindahannya.

    Masyarakat berharap pemerintah kabupaten bersama instansi terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Inspektorat Daerah, dapat segera melakukan investigasi dan audit terhadap penggunaan dana proyek tersebut.

    Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Sumberagung belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga dan belum ada klarifikasi dari pihak kecamatan maupun dinas terkait. Warga menegaskan akan terus memperjuangkan hak mereka hingga mendapatkan kejelasan dan keadilan yang layak. (Ratri / Red).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini