• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pembangunan Jembatan Cisoka 2, Diduga Sarat Penyimpangan Bestek dan Dikeluhkan Masyarakat Sekitar Lokasi.

    Jumat, 25 November 2022, November 25, 2022 WIB Last Updated 2022-11-25T14:00:04Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Tangerang | Pembangunan Jembatan Cisoka 2, yang menelan biaya dari APBD Prov. Banten tahun anggaran 2022, sebesar Rp. 4 742 577 000,- (empat milyard tujuhratus empat puluh dua juta limaratus tujuhpuluh tujuh rupiah) dengan kontraktor pelaksana CV QAUSAR SURYA GEMILANG, dengan waktu pelaksanaan 177 hari kalender (sekitar 6 bulan), diragukan kompetensinya. Pasalnya dugaan penyimpangan bestek yang sering diributkan oleh para pegiat Sosial kontrol, diantaranya Ormas BPPKB DPC Cisoka, yang mendapati dugaan temuan pemakaian besi konstruksi yang kemungkinannya di peruntukan untuk tiang.

    Dugaan penyimpangan ukuran besi terpasang diantaranya beberapa rangkaian besi berukuran 22mm namun ada sebagian berukuran 16 mm, dugaan penyimpangan sudah di informasikan kepada konsultan hingga pada akhirnya juru ukur dari dinas PUPR Provinsi Banten menyambangi lokasi, dan melakukan pengukuran.

    Andi yang mengaku salah satu juru ukur besi, di temui di lokasi kegiatan mengatakan, " kami telah melakukan pengukuran pada besi konstruksi yang terpasang, terkait ada perbedaan ukuran kami sudah melaporkanya ke pimpinan dinas PUPR prov banten, adapun kebijakan dinas seperri apa, terkait adanya perbedaan besi, itu kewenangan dinas," Ujar Andi 25/11/2022.




    Sementara Lay salah satu anggota ormas BPKB DPC Cisoka menyampaikan kepada media "terkait dugaan penyimpangan perbedaan penggunaan besi dalam satu rangkaian kontruksi yang rencananya akan segera di lakukan pengecoran, akhirnya di tunda, hal tersebut sudah disampaikan kepada Roby selaku konsultan pengawas dari provinsi", Ujar Lay yang kebetulan berdomisili usaha di sekitar lokasi kegiatan.




     Dilokasi yang sama, Ardi kontraktor pelaksana yang di temui di lokasi kegiatan menyerahkan hak jawabnya kepada rekan pendampingnya, yaitu Rendi, dan mengatakan, "pemakaian besi sudah sesuai dengan spesifikasi, adapun perbedaan yang ada di sebut sebagai kebijakan kontraktor, pasalnya menurut pengakuan Rendi kolom itu harusnya tidak terpasang besi, kalaupun itu terpasang sifatnya kebijakan kontraktor", ujar rendi dengan sikap yang terkesan kurang kooperatif dan agak kebingungan, mengungkapkan fakta kebenaran sesuai gambar specifikasi,

    Terpisah, H Edi Suryadi salah satu pelaku usaha di sekitar lokasi mengatakan, "diduga kompetensi kontraktor di ragukan, sehingga pelaksanaan kegiatan di nilai lambat. Yang mengakibatkan kerugian dalam hal omset penjualan di keluhkan warga sekitar, Faktanya lokasi selalu timbul kemacetan yang cukup panjang yang berdampak kurangnya pembeli yang pada akhirnya pendapatan menurun hingga 50 % lebih", Ungkap H Edi Suryadi yang akrab di panggil H. Kudil, 25/11/2022.

    (Mlr/Jk)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini