-->
  • Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Jalan Pintas Masuk Desa Gayam Ditarik Retribusi, Pengendara Bertanya

    Senin, 27 Maret 2023, Maret 27, 2023 WIB Last Updated 2023-03-27T14:47:32Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Media DNN - Sumenep | Rusaknya gorong-gorong di jalan utama Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyebabkan pengendara roda empat kebingungan mencari jalan pintas.

    Jalan Desa Gayam, yang menjadi solusi alternatif pengendara melintas saat ini justru diduga dipungut biaya masuk alias karcis lewat.

    Pengendara yang hendak lewat jalan alternatif tersebut diminta bayar sebesar Rp. 10.000 / Mobil.

    Besaran retribusi tersebut tak dibekali dengan kertas bukti tanda masuk alias karcis. Sehingga, peruntukannya pun tak diketahui arahnya.

    Atas kasuistik tersebut, salah satu pengendara mobil, Asnawi memberikan informasi tersebut dan datang menuju kantor Asosiasi Wartawan dan LSM Sapudi (AWALS).

    Asnawi menyampaikan bahwa sebelumnya saat ia hendak lewat jalan pintas di jalan Desa Gayam itu tidak dipungut biaya apa pun.

    Bahkan, tidak ada tanda-tanda masyarakat yang menarik biaya retribusi sebelum gorong-gorong di jalan raya Kecamatan Gayam mengalami ambrol.

    "Ini jalan arternatif bagaiman, kok bisa jalan desa ini sekarang di pajak bagi yang mau melintas, kita mau lewat mana sementara gorong-gorong di jalan raya utama sudah rusak," ujarnya  kepada kontributor Sumenep News, Senin, 27 Maret 2023.

    Sementara pengendara lain, Hendra juga membenarkan jika dirinya diminta untuk membayar retribusi masuk 10 ribu. 

    Namun, dia mengaku tidak mengetahui pasti regulasi  retribusi tersebut, apakah berlaku selama satu kali lewat atau satu kali selama sehari.

    "Yang jelas saya diminta 10 ribu, ya sudah saya berikan sesuai dengan yang diminta," ujar sopir pengangkut pasir urug itu.

    Pantauan media ini, penarikan retribusi jalan pintas tersebut melibatkan masyarakat setempat, diantaranya, pria berinisial MNR dan SYT, Juga KS.

    Mereka berjaga di gubuk pasar sapi sembari menunggu sejumlah mobil yang hendak lewat dan melintas di jalan tersebut.

    Pada saat dikonfirmasi, KS menyampaikan bahwa terkait dengan  penarikan retribusi tersebut sudah hasil dari koordinasi dengan Kepala Desa Gayam dan Forpimka Gayam.

    Menurut dia, retribusi ini sifatnya sementara dan dikhususkan untuk memperbaiki  gorong-gorong yang rusak parah di jalan Kecamatan Gayam.

    "Ini keluhan dari masyarakat sekitar, karena sudah beberapa kali truck lewat sini, kasian sama warga yang lewat lewat, bahkan ada truck yang nyenggol pagar rumah warga," jelasnya.

    Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya melakukan gerakan itu untuk membuat jalan pintas sementara di gorong-gorong yang ambrol tersebut.

    "Memang secara aturan keliru, tapi ini demi kenyamanan warga sekitar juga. Hasil dari sini sudah saya belikan batu dan ditumpuk di lokasi gorong yang rusak parah di jalan raya," pungkasnya. (Hery).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini