-->
  • Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kontroversi Kebebasan Aspirasi Mahasiswa di UPNVY Mencuat Usai Terpilihnya Kembali Mohamad Irhas Effendi Sebagai Rektor

    Selasa, 13 Juni 2023, Juni 13, 2023 WIB Last Updated 2023-06-13T11:22:16Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Media DNN - Yogyakarta, DIY | Mohamad Irhas Effendi telah terpilih kembali menjadi rektor Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) untuk periode kedua setelah mengalahkan dua calon rektor lainnya dalam voting tertutup. Dengan perolehan 36 suara, Effendi akan memimpin UPNVY selama empat tahun ke depan (13 Juni 2023 ).

    Lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 19 Desember 1962, Mohamad Irhas Effendi merupakan seorang Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPNVY. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di UPNVY dan melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Airlangga.

    Perubahan status UPNVY dari Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-SATKER) menjadi PTN Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan memberikan kemudahan dalam pengelolaan dana dan peluang untuk mandiri dalam mengelola sumber daya. Namun, pelaksanaan mekanisme PTN-BLU di UPNVY masih menghadapi beberapa kecacatan.

    Salah satu isu yang menjadi sorotan utama adalah kebebasan aspirasi mahasiswa. Meskipun hak penyampaian aspirasi telah diatur dalam Peraturan Rektor No. 10 tahun 2021 tentang Kode Etik Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta, aspirasi mahasiswa seringkali dihadang dengan keras. Beberapa peristiwa penyampaian aspirasi bahkan berujung pada ancaman pemotongan skor kredit semester (SKS) dan drop out (DO) terhadap mahasiswa, seperti yang terjadi ketika seorang mahasiswa menyuarakan aspirasinya melalui media cetak di depan rektorat.

    Pada bulan Januari, dilakukan forum audiensi antara mahasiswa dan birokrasi UPNVY yang dipimpin langsung oleh Mohamad Irhas Effendi sebagai respons terhadap aksi mahasiswa. Namun, hingga saat ini, tindak lanjut dari forum audiensi tersebut tidak ada, dan kebijakan-kebijakan yang diharapkan oleh mahasiswa tidak terlaksana.

    Sementara itu, mahasiswa semakin merasakan dampak kebijakan birokrasi yang tidak sesuai, seperti kurangnya fasilitas penunjang akademik, kurangnya kepedulian rektor terhadap masalah antar mahasiswa, mekanisme baru SNBP yang mengecewakan mahasiswa, dan isu kekerasan seksual.

    Dalam menghadapi rangkaian permasalahan tersebut, mahasiswa UPNVY kini menuntut adanya perubahan dan tindakan yang mampu menyelesaikan isu-isu yang dihadapi. Mereka melihat Mohamad Irhas Effendi sebagai penebus dosa dari kebobrokan birokrasi dan harapannya agar rektor dapat memberikan perubahan yang signifikan.

    Mahasiswa UPNVY menilai bahwa bobroknya birokrasi universitas ini menjadi penyebab utama dari banyaknya permasalahan yang terjadi. Mereka mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap ketidaktertarikan birokrasi dalam menyelesaikan isu-isu tersebut, yang mengindikasikan bahwa birokrasi sengaja menutup mata dan telinga terhadap permasalahan yang ada.

    Dalam suasana yang memanas ini, para mahasiswa kini fokus pada tuntutan mereka terhadap Mohamad Irhas Effendi sebagai rektor. Mereka berharap bahwa dengan terpilihnya kembali Effendi sebagai rektor, ia akan melihat dan memperhatikan aspirasi mahasiswa dengan serius.

    Mahasiswa berharap agar rektor dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengatasi bobroknya birokrasi, memperbaiki fasilitas penunjang akademik, meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan antar mahasiswa, merevisi mekanisme SNBP, dan mengatasi isu kekerasan seksual.

    Mahasiswa UPNVY menyadari bahwa perjuangan mereka untuk kebebasan aspirasi dan perbaikan kondisi di universitas ini masih panjang. Namun, mereka bersatu dan bertekad untuk terus menyuarakan aspirasi mereka agar perubahan yang diinginkan dapat terwujud.

    Dengan mengingat peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dalam pembangunan bangsa, mereka berharap bahwa rektor dan birokrasi UPNVY akan mendengarkan dan mengambil tindakan yang sesuai guna menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik di masa depan.


    Red.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini