Acara tersebut melibatkan guru seni rupa yang ahli dalam pembuatan batik, termasuk Bapak Pujianto, yang telah dilatih dalam Kursus Keterampilan Dasar Batik Gunung Kidul. Kolaborasi antara guru dan ahli batik ini diharapkan menghasilkan desain motif batik yang unik untuk digunakan oleh SDN Karangrejek II.
Bapak Wachid Budiono, Kepala Sekolah SDN Karangrejek II, berharap bahwa acara ini akan memiliki dua hasil yang penting. Pertama, menciptakan batik khas SDN Karangrejek II, dan kedua, mendapatkan dukungan dan inisiatif dari pemerintah daerah untuk menjadikan batik ini sebagai ikon Gunung Kidul.
Bupati Gunungkidul, Haji Sunaryanta, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya membentuk nilai dan karakter sejak dini dalam era digital yang serba informasi. Bupati juga mengapresiasi kepala sekolah SDN Karangrejek II atas upaya memperkenalkan budaya lokal dan jiwa kebangsaan kepada siswa. Pemerintah kabupaten Gunungkidul memberikan dukungan atas acara peluncuran batik ini.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SDN Karangrejek II, Bapak Wachid Budiono, S.Pd, menjelaskan "Umbar Udadi" memiliki arti "umbar" yang berarti bebas, dan "udadi" yang berarti samudra. Melalui nama batik ini, sekolah ingin menyampaikan pesan tentang kekayaan Gunung Kidul, terutama dalam konteks laut. Bapak Wachid Budiono menekankan pentingnya menjaga dan memanfaatkan laut dengan bijak untuk generasi masa depan. Acara peluncuran batik ini dihadiri oleh Bupati Gunung Kidul, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata, dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan.
Bapak Sutrisna menjelaskan bahwa batik "Umbar Udadi" memiliki hubungan dengan logo Kabupaten Gunung Kidul yang menggambarkan kekayaan laut di wilayah tersebut. Ia berharap batik ini mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pariwisata, serta masyarakat Karangrejek.
Selain menjadi ciri khas, harapannya adalah batik ini dapat dikenal di masyarakat luas sehingga dapat mendukung sektor pariwisata di Gunung Kidul. Dalam posisi yang strategis sebagai jalur wisata, SDN Karangrejek II berharap bahwa wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul juga akan singgah di sekolah ini, mempelajari teknik membatik, dan bahkan membeli batik yang dihasilkan oleh para siswa.
Bapak Sutrisna juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan penguatan profil pelajar Pancasila (P3) dalam Kurikulum Merdeka. Guru-guru di sekolah ini telah menerapkan kreativitas, inovasi, dan pemikiran visioner dalam mengembangkan karya-karya unik dari bahan bekas. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak sejak dini agar mereka dapat menjadi mandiri dalam berbagai bidang pekerjaan di masa depan.
Kegiatan peluncuran batik "Umbar Udadi" ini merupakan langkah yang signifikan dalam memperkuat budaya dan pendidikan di Gunung Kidul. Diharapkan, batik ini akan menjadi lambang kekayaan dan kreativitas SDN Karangrejek II, serta menjadi daya tarik wisata yang unik bagi pengunjung.
Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat mewujudkan cita-cita sekolah dalam mengembangkan laboratorium batik dan menjadikannya sebagai objek pariwisata edukasi yang berbasis batik.
( Bayu / SDN Kareda )