masukkan script iklan disini
Bali | Sejumlah "Tokoh Bali" ramai-ramai menolak ajakan "Aksi Demonstrasi" yang dinilainya bisa memperkeruh keadaan, ditengah upaya Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat, guna menekan laju penyebaran Covid-19.
Seperti diketahui "Press Release" oleh Anonymus Indonesia, bertajuk "Millions of Mask Revolution" telah tersebar luas di pusat-pusat medsos FB dan IG. Lebih lanjut, Anonymus Indonesia menyebutkan, akan melakukan "Aksi Demonstrasi" dengan melibatkan Hacker Anonymous, aktivis dan rakyat, yang salah satunya di Bali, direncanakan dipusatkan di Monument Bajra Sandhi Renon, pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Saat dikonfirmasi awak media, Kamis (15/7/2021), salah satu "Tokoh Bali", yang sekaligus Pinisepuh Perguruan Spiritual Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta menolak secara tegas "Aksi Demonstrasi tersebut.
Bahkan, Ngurah Harta menegaskan ajakan "Aksi Demonstrasi" tersebut, tidak usah dihiraukan, karena, bermuatan unsur politik, yang berupaya menjatuhkan pemerintahan Jokowi.
"Nunas tulung, masyarakat Bali, agar mentaati himbauan pemerintah, karena, tidak ada pemerintah, yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Semua pemerintahan di dunia ingin masyarakatnya baik,sehat dan bisa menikmati hidupnya dengan baik. Hanya mereka bermental tidak baik saja, yang berusaha mempengaruhi rakyat, untuk menentang keputusan pemerintah. Padahal apa yang dilakukan pemerintah itu, tujuannya untuk mensejahterakan rakyatnya," ungkap Ngurah Harta.
Bahkan, Ngurah Harta menegaskan, agar rakyat Bali tidak latah mengikuti apa yang dilakukan oleh para "Kadrun" di Jakarta, guna memprovokasi rakyat, untuk tidak percaya pemerintah sekarang ini. Siapapun yang menjadi pemimpin, lanjut Ngurah Harta, bila situasi seperti ini, pasti bingung, karena kondisi saat ini, terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. "Saya berharap, agar masyarakat di Indonesia tenang dan jangan ikuti ajakan yang tidak benar. Biarkan pemerintah melakukan yang terbaik untuk rakyatnya. Kita ikuti saja," kata Ngurah Harta. (ace).