• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Insiden Antara Dandim 1609/Buleleng Dengan Oknum Warga Desa Sidatapa Berakhir Damai

    Selasa, 24 Agustus 2021, Agustus 24, 2021 WIB Last Updated 2021-08-24T13:29:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Bali | Adanya peristiwa kesalah pahaman antara warga masyarakat Desa Sidetapa dengan Dandim 1609/Buleleng yang terjadi pada hari Senin tanggal 23 Agustus 2021 pukul 11.00 wita di wantilan Pura Bale Agung Desa Sidetap Kecamatan Banjar, berakhir dengan perdamaian.

    Mediasi perdamaian yang dilaksanakan pada hari Selasa, (24/8/2021) mulai pukul 14.00 wita bertempat di ruang command center Polres  Buleleng. selaku mediator Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto, S.I.K.,S.H.,M.Si dan turut hadir Kasrem 163/Wira Satya Kolonel Inf. Ida Bagus Ketut Surya Wedana, Kasi Intel Korem 163/Wira Satya Kolonel Inf. Boyke Sukanta, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna, S.H., Wadir Intelkam Polda Bali AKBP I Made Sinar Subawa, S.I.K.,M.H., Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Ketut Susila Ambara, SH.

    Mediasi dihadiri langsung oleh Dandim 1609 Buleleng, Letkol Infantri Moh. Windra Lisrianto, SE. M.I.K., dan beberapa tokoh masyarakat dari Desa Sidetapa, Wayan Arta S.H., yang juga anggota DPRD Propinsi Bali, Gede Arta Wijaya Anggota DPRD Buleleng, Kadek Sutama Wakil Ketua 1 BPD Desa Sidatapa, Kepala Desa Sidatapa, Ketut Budiasa dan Kelian Adat Desa Sidetapa Jro Pasma, mewakili masyarakat Desa Sidetapa dan juga mewakili para pihak yang berseteru.

    Setelah mediasi dibuka Kapolres  Buleleng, selanjutnya pembicaraan diberikan kepada Kasrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf. Ida Bagus Ketut Surya Wedana. pada kesempatan itu, dirinya mengajaka agar sama- sama saling intropeksi. 

    "Mari kita intropeksi bagaimana kita berbuat lebih baik kedepannya, cari jalan yang terbaik dalam menyelesaikan masalah ini dan tidak ada lagi yang mengungkit masalah ini dan tidak ada lagi yang saling menyalahkan dalam peristiwa ini", ucapnya. 

    “kami harap permasalahan ini selesai, kita sepakat berdamai, duduk dengan tenang dengan satu kata perdamaian itu jauh lebih baik  dari pada yang lain, tidak ada permusuhan diantara kita dan disini tidak ada yang salah dan tidak ada yang menyalahkan “, imbuhnya.


    Sementara perwakilan dari Desa Sidetapa yang diwakili Wayan Arta, S.H., menyampaikan bahwa sepakat untuk berdamai dan tidak ada yang saling menyalahkan. 

    "Disini tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, namun perdamaian yang dilakukann disini disampaikan kepada pihak yang berseteru dari Desa Sidetapa, dan pertemuan disini akan ditindak lanjuti kepada pihak yang berseteru yang pada prinsipnya sepakat berdamai , ujar Wayan Arta. 

    Sedangkan Dandim 1609 Buleleng memberikan penjelasan, peristiwa yang terjadi merupakan risiko dalam pelaksanaan tugas namun peristiwa ini ini jangan di ulangi lagi, anggaplah cerita ini tidak perlu dikenang lagi, kalau kita sepakat permasalahan ini kita akhiri kita selesaikan, diharapkan kedepan lebih kompak  sama-sama memberantas covid 19", pungkasnya. 

    Mengingat pihak perwakilan dari Desa Sidetapa yang tidak memberikan jawaban pasti sehingga seluruh yang hadir dalam mediasi itu bersama-sama menuju desa Sidetapa dan mendengar langsung perdamaian yang disampaikan pihak yang berseteru dari Sidetapa.

    Setelah mendengar langsung perkataan sepakat berdamai dari warga Sidetapa akhirnya kesalah pahaman yang telah terjadi berakhir dengan perdamaian.

    Kepada awak media, Seusai mediasi, Kapolres Buleleng menyatakan, setelah adanya mediasi, kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan perdamaian. 

    "Nanti akan ditindak lanjuti dengan surat perdamaian yang masih di konsep, dan bila kedua belah pihak sepakat denga isi perdamaian nantinya akan ditanda tangani dalam waktu secepatnya", jelas Kapolres. (Smty)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini