masukkan script iklan disini
Bali | Imbas dari masa pandemi Covid-19, nyatanya, tidak hanya mengancam kesehatan, akan tetapi, juga pada sektor perekonomian, khususnya di Pulau Dewata, mengingat ekonomi Bali sangat tergantung kepada kunjungan wisatawan.
Berangkat dari semangat untuk bangkit dan juga didasari niat kemanusiaan dan kepedulian sosial, Rosalina (25), sosok wanita dari Bali mencoba menjalankan dan menekuni UMKM yang telah berjalan, kurang lebih 5 (lima) bulan terakhir.
"Mengingat hobi saya, yang doyan makan, saya belajar untuk dapat menciptakan sebuah peluang usaha, apalagi dalam kondisi saat ini. Ditambah lagi, mengingat Ibu saya mengelola sebuah yayasan sosial, yang bernama Yayasan Idris Royahana, yang menampung sebanyak 60 anak yatim piatu dan dhuafa, 15 janda binaan serta juga 7 jompo," ungkap Rosalina.
Kondisi ini, menggerakkan hati Rosalina untuk berinovasi, agar bisa membantu operasional keuangan yayasan.
"Yayasan kami, tidak memiliki donatur tetap. Jadi, kami harus terus berinovasi," ucap Ocha, nama sapaannya, saat diwawancarai awak media, pada Senin (23/08/21) di rumah kediamannya.
Perempuan kelahiran Jakarta,18 November 1995 ini, juga menceritakan, perjalanan dirinya dan juga Ibunya, yang berjuang, untuk dapat menyekolahkan dan juga menghidupi para binaan dibawah naungan Yayasan Idris Royhana Jimbaran.
Lebih lanjut, Ocha memaparkan, yayasan kemanusiaannya, sudah berdiri, sejak 2002, yang sejauh ini, telah bekerjasama dengan beberapa dokter di Bali, lembaga sosial dan kesehatan di wilayah Kuta Selatan.
"Setiap kegiatan bakti sosial yang rutin kami lakukan, selalu mendapat dukungan penuh dari pihak Kelurahan maupun petinggi lingkungan setempat," tambah perempuan berambut sebahu tersebut.
Merintis UMKM yang juga bisa membantu sesama, membuat Ocha, panggilan akrabnya, selalu optimis dan semangat, untuk terus mengembangkan usaha rumahannya, yang dapat berkembang lebih luas lagi.
UMKM ini, yang disebutnya "Keju Aroma Momocheese Bali", telah dijalankan dengan penuh semangat dan penuh kasih, dalam setiap pembuatannya. Hasil dari penjualan keju aroma ini, lanjut Ocha, selain untuk ditabung, mengingat pandemi yang belum jelas berakhirnya, 50% hasilnya, diberikan kepada operasional yayasan.
"Saat ini, ada 2 (dua) orang binaan yang menunggak pembayaran SPP dan juga ada salah satu adik binaan kami, yang berumur 3 tahun harus segera dioperasi, karena tumor mata," tutur Ocha.
"Dikarenakan, keterbatasan biaya ditambah lagi ayah dari adik Afkar, baru saja kehilangan pekerjaannya sebagai supir ojek, saya ingin mengajak para orang baik, untuk dapat membantu adik Afkar, agar tidak menangis darah, setiap harinya," jelas Ocha.
Sebelum menutup perbincangannya, wanita yang kerap aktif ikut serta dalam kegiatan sosial tersebut, mengajak siapapun, agar tetap optimis dan berinovasi di tengah pandemi.
"Buat yang suka nyemil, cobain ya, keju aroma buatan saya @momocheesebali, enaknya dapet, sedekahnya juga dapet," ucap Ocha, sambil tertawa.
"Semangat terus, untuk kita semua.Tetap optimis, semangat dan terus berdoa, karena Tuhan itu, Maha Baik," tutup Rosalina. (ace).